CARA BETERNAK KALKUN
UNTUK MENDATANGKAN KEUNTUNGAN

Senin,
1 Juli 2019.
GENK KALKUN MAGELANG. Beternak
bukanlah hal yang asing buat kita, lalu bagaimana dengan beternak kalkun?
Apakah kamu anda pernah mencobanya? Kalau belum, maka Genk Kalkun Magelang akan
membagikan informasi menarik tentang beternak kalkun, mulai dari prospek
bisnisnya hingga cara beternak kalkun agar bisa berkembang dengan baik.
Kalkun
termasuk ke dalam hewan unggas yang memiliki postur tubuh yang besar, bahkan
rentangan sayapnya bisa mencapai 1,5-1,8 meter. Kalkun juga memiliki banyak
jenis, dan yang paling sering diternak sebagai kalkun pedaging adalah jenis
kalkun bronze.
Untuk
pemasarannya, kamu tidak perlu khawatir karena masih jarang peternak kalkun
ditemukan di Indonesia dan juga daging kalkun memiliki rasa yang lezat dan
disukai banyak orang.
Kandungan
gizi daging kalkun sangat bermanfaat untuk menyehatkan jantung, meningkatkan
kecerdasan otak bagi anak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mampu mengurangi
kadar kolestrol. Kelebihan-kelebihan tersebut akan meningkatkan permintaan
pasar akan daging kalkun di masa depan.
Ada
banyak orang yang sudah berhasil dalam usaha ternak kalkun, pemasaran daging
kalkun masih cukup mudah untuk dilakukan karena semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang manfaat daging kalkun tersebut.
Nah,
kalau anda tertarik memulai beternak kalkun, maka anda harus tahu cara beternak
kalkun yang benar agar tidak mengalami kerugian akibat dari lambatnya
pertumbuhan kalkun ataupun berkurangnya jumlah kalkun peliharaan karena
kematian.
1.
Pemilihan bibit
Memilih
bibit yang baik akan meningkatkan peluang keberhasilan ternak kalkun. Untuk
itu, pada saat pembelian bibit, pastikan bibit kalkun berada dalam kondisi yang
sehat dan tidak memiliki cacat.
Selain
itu, perhatikan juga warna tubuh kalkun karena semakin gelap warna tubuhnya,
semakin baguslah bibit kalkun tersebut. Secara singkat, pilihlah bibit kalkun
dengan postur tubuh yang besar, tegap, sehat, lincah, tidak memiliki cacat,
nafsu makan tinggi, dan memiliki warna kotoran yang normal (tidak berwarna
putih ataupun hijau).
2.
Pemilihan lokasi ternak
Salah
satu cara beternak kalkun yang baik adalah memilih lokasi ternak yang baik
untuk kalkun. Ciri-ciri lokasi ternak yang baik adalah sebagai berikut:
a. Aman dan jauh dari pemukiman warga
b. Bebas dari gangguan binatang lainnya
c. Bebas dari bencana alam
d. Kondisi tidak lembab dan suhu udara normal
e. Mendapat sinar matahari.
3.
Pemilihan Kandang
Kalkun
juga memerlukan kandang sebagai tempat tinggal. Kondisi kandang yang baik
adalah mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak terlalu sempit. Untuk
kandang, pisahkan kalkun menurut umurnya, seperti berikut ini:
Kalkun
usia 0-30 hari
Kandang
harus berbentuk kotak dengan suhu yang hangat dengan lapisan koran atau kertas
bekas pada bagian bawah sebagai alasnya. Pergantian alas secara teratur
diperlukan agar kotoran kalkun tidak terlalu menumpuk.
Kalkun
usia 31 sampai 75 hari
Kalkun
‘remaja’ harus dipindahkan ke kandang yang lebih luas agar kalkun tidak merasa
terlalu sempit. Ukuran kandang pada masa ini adalah panjang 2 m, lebar sekitar
80 cm, dan tinggi 70 cm yang hanya mampu menampung 10-20 ekor kalkun,
bergantung pada besarnya kalkun
Kalkun
dewasa
Kalkun
dewasa biasanya memilki kandang yang luas dengan tanah yang kering. Ukuran
kandang kalkun dewasa biasanya 5 x 10 meter. Hal ini diperlukan agar kalkun
bisa bergerak secara leluasa dan bisa mencari makanan tambahannya.
Selain
itu, kalkun dewasa harus dibedakan kandangnya berdasarkan jenis tugasnya,
yaitu:
Kalkun
pejantan
Kalkun
pejantan bertugas untuk mengawini kalkun betina, sehingga setiap pejantan harus
memiliki kandangnya masing-masing agar tidak terjadi perkelahian.
Kalkun
pengeram
Kalkun
pengeram membutuhkan kandang dengan desain khusus agar memudahkan betina dalam
mengerami telurnya. Kandang pengeram juga harus memiliki suhu yang hangat dan
perlu tambahan jerami sebagai alasnya serta tempatkan kandang pada bagian yang
tersembunyi agar kalkun tidak merasa terganggu selama masa pengeraman.
4.
Pemberian pakan
Pemberian
pakan pada ayam kalkun
Pemberian
pakan yang tepat akan meningkatkan pertumbuhan dari kalkun tersebut. Namun,
pakan kalkun bisa diolah dari sisa makanan rumah tangga, rumah makan, ataupun
restoran. Selain itu, bisa juga menggunakan dedak dan olahan enceng gondok.
Nutrisi tambahan pada kalkun juga perlu diperhatikan dengan menambahkan makanan
kemasan atau konsentrat yang bisa dibeli di toko pakan ternak.
5.
Pembersihan kandang perlu dilakukan secara teratur jika ada pakan yang tidak
habis dimakan supaya tidak terjadi pembusukan makanan di dalam kandang yang
berakibat pada timbulnya bibit penyakit.
6.
Perawatan
Perawatan
sangat diperlukan agar kalkun tidak mengalami sakit dan kematian. Hal-hal yang
perlu diperhatikan saat merawat adalah sebagai berikut:
Memisahkan
anak kalkun dengan induknya
Pemisahan
perlu dilakukan agar anak kalkun tidak mengalami stres. Kandang anakan harus
bersuhu hangat dan memiliki alas kandang berupa jerami ataupun koran serta
meletakkan kerikil pada tempat minumnya.
7.
Berikan vaksinasi
Vaksinasi
perlu dilakukan untuk mencegah serangan penyakit serta meningkatkan ketahanan
tubuh kalkun. Vaksinasi dapat dilakukan secara mandiri dengan membeli vaksin di
toko peternakan dan memberikannya kepada kalkun sesuai aturan.
8.
Berikan pakan yang bergizi
Pakan
yang bergizi diperlukan, khususnya pada anak kalkun, tidak disarankan memberi
jagung ataupun dedak/bekatul.
9.
Pengembangbiakan Kalkun
Pengembangbiakan
kalkun berarti mengawinkan kalkun pejantan dengan kalkun pengeram. Perkawinan
ideal dilakukan pada saat kalkun berumur 6 bulan dan proses perkawinannya dapat
terjadi secara alami maupun dengan bantuan peternak.
Perkawinan
alami
Hal
ini dapat terjadi jika ukuran kalkun betina dan kalkun jantan tidak berbeda
jauh sehingga perkawinan dapat terjadi dengan mudah.
Perkawinan
bantuan
Hal
ini dilakukan jika ukuran kalkun pejantan lebih besar dibandingkan dengan
kalkun betinanya. Cara melakukan perkawinan bantuan adalah kamu harus memegang
kalkun betina dan pastikan cakar pejantan tidak merusak bulu kalkun betina.
Setiap
proses perkawinan selesai, berikan tanda pada kalkun betina agar dapat
dijadikan acuan induk unggulan yang akan diteruskan nantinya. Biasanya, kalkun
betina dikawinkan kembali 2 minggu setelah selesai bertelur. Waktu pengeraman
berkisar antara 28-30 hari dan dapat dilakukan secara alami ataupun menggunakan
alat penetas telur.
Itulah
cara beternak kalkun yang perlu diperhatikan oleh setiap orang yang ingin atau
sedang memelihara kalkun. Dengan mengikuti cara beternak kalkun yang benar,
kerugian pun dapat dihindari dan peternak kalkun bisa mendapatkan keuntungan.
