25 Juni 2019, 10.00 WIB
SUGENK KALKUN MAGELANG. Beternak
bukanlah hal yang asing buat kita yang memang sudah biasa berkecimpung di dunia
ternak kalkun, lalu bagaimana dengan cara beternak kalkun? Apakah anda pernah
mencobanya? Kalau belum, maka Pak Sugeng Kalkun Magelang akan membagikan
informasi menarik tentang cara beternak kalkun, mulai dari prospek bisnisnya
hingga cara beternak kalkun agar bisa berkembang dengan baik. Kalkun termasuk
ke dalam hewan unggas yang memiliki postur tubuh yang besar, bahkan rentangan
sayapnya bisa mencapai 1,5-1,8 meter. Kalkun juga memiliki banyak jenis, dan
yang paling sering diternak sebagai kalkun pedaging adalah jenis kalkun bronze.
Untuk pemasarannya, kamu tidak
perlu khawatir karena masih jarang peternak kalkun ditemukan di Indonesia dan
juga daging kalkun memiliki rasa yang lezat dan disukai banyak orang.
Kandungan gizi daging kalkun
sangat bermanfaat untuk menyehatkan jantung, meningkatkan kecerdasan otak bagi
anak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mampu mengurangi kadar kolestrol.
Kelebihan-kelebihan tersebut akan meningkatkan permintaan pasar akan daging
kalkun di masa depan.
Ada banyak orang yang sudah
berhasil dalam usaha ternak kalkun, salah satu contohnya adalah Ahmad Suyatno,
seorang warga Kudus, Jawa Tengah. Pada tahun lalu, ia sudah memiliki
penghasilan tetap dari ternak kalkun sebesar 7 juta hingga 8 juta setiap
bulannya. Menurut dia, pemasaran daging kalkun masih cukup mudah untuk
dilakukan karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang manfaat
daging kalkun tersebut.
Nah, kalau Anda tertarik
memulai beternak kalkun, maka kamu harus tahu cara beternak kalkun yang benar
agar tidak mengalami kerugian akibat dari lambatnya pertumbuhan kalkun ataupun
berkurangnya jumlah kalkun peliharaan karena kematian.
1. Pemilihan bibit. Memilih
bibit yang baik akan meningkatkan peluang keberhasilan ternak kalkun. Untuk
itu, pada saat pembelian bibit, pastikan bibit kalkun berada dalam kondisi yang
sehat dan tidak memiliki cacat.
Selain itu, perhatikan juga
warna tubuh kalkun karena semakin gelap warna tubuhnya, semakin baguslah bibit
kalkun tersebut. Secara singkat, pilihlah bibit kalkun dengan postur tubuh yang
besar, tegap, sehat, lincah, tidak memiliki cacat, nafsu makan tinggi, dan
memiliki warna kotoran yang normal (tidak berwarna putih ataupun hijau).
2. Pemilihan lokasi ternak. Salah
satu cara beternak kalkun yang baik adalah memilih lokasi ternak yang baik
untuk kalkun. Ciri-ciri lokasi ternak yang baik adalah sebagai berikut:
a. Aman
dan jauh dari pemukiman warga.
b. Bebas
dari gangguan binatang lainnya.
c. Bebas
dari bencana alam.
d. Kondisi
tempat tidak lembab dan suhu udara normal.
e. Mendapat
sinar matahari.
3. Pemilihan Kandang. Kalkun
juga memerlukan kandang sebagai tempat tinggal. Kondisi kandang yang baik
adalah mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak terlalu sempit. Untuk
kandang, pisahkan kalkun menurut umurnya, seperti berikut ini:
a. Kalkun
usia 0-30 hari
Kandang
harus berbentuk kotak dengan suhu yang hangat dengan lapisan koran atau kertas
bekas pada bagian bawah sebagai alasnya. Pergantian alas secara teratur
diperlukan agar kotoran kalkun tidak terlalu menumpuk.
b. Kalkun
usia 31 sampai 75 hari
Kalkun
‘remaja’ harus dipindahkan ke kandang yang lebih luas agar kalkun tidak merasa
terlalu sempit. Ukuran kandang pada masa ini adalah panjang 2 m, lebar sekitar
80 cm, dan tinggi 70 cm yang hanya mampu menampung 10-20 ekor kalkun,
bergantung pada besarnya kalkun
c. Kalkun
dewasa
Kalkun
dewasa biasanya memilki kandang yang luas dengan tanah yang kering. Ukuran
kandang kalkun dewasa biasanya 5 x 10 meter. Hal ini diperlukan agar kalkun
bisa bergerak secara leluasa dan bisa mencari makanan tambahannya.
Selain
itu, kalkun dewasa harus dibedakan kandangnya berdasarkan jenis tugasnya,
yaitu:
1) Kalkun
pejantan. Kalkun pejantan bertugas untuk mengawini kalkun betina,
sehingga setiap pejantan harus memiliki kandangnya masing-masing agar tidak
terjadi perkelahian.
2) Kalkun
pengeram. Kalkun pengeram membutuhkan kandang dengan desain khusus
agar memudahkan betina dalam mengerami telurnya. Kandang pengeram juga harus
memiliki suhu yang hangat dan perlu tambahan jerami sebagai alasnya serta
tempatkan kandang pada bagian yang tersembunyi agar kalkun tidak merasa
terganggu selama masa pengeraman.
4. Pemberian pakan. Pemberian
pakan yang tepat akan meningkatkan pertumbuhan dari kalkun tersebut. Namun,
pakan kalkun bisa diolah dari sisa makanan rumah tangga, rumah makan, ataupun
restoran. Selain itu, bisa juga menggunakan dedak dan olahan enceng gondok.
Nutrisi tambahan pada kalkun juga perlu diperhatikan dengan menambahkan makanan
kemasan atau konsentrat yang bisa dibeli di toko pakan ternak.
5. Pembersihan kandang perlu
dilakukan secara teratur jika ada pakan yang tidak habis dimakan supaya tidak
terjadi pembusukan makanan di dalam kandang yang berakibat pada timbulnya bibit
penyakit.
6. Perawatan. Perawatan
sangat diperlukan agar kalkun tidak mengalami sakit dan kematian. Hal-hal yang
perlu diperhatikan saat merawat adalah sebagai berikut:
7. Memisahkan anak kalkun
dengan induknya. Pemisahan perlu dilakukan agar anak kalkun
tidak mengalami stres. Kandang anakan harus bersuhu hangat dan memiliki alas
kandang berupa jerami ataupun koran serta meletakkan kerikil pada tempat
minumnya.
8. Berikan vaksinasi Vaksinasi
perlu dilakukan untuk mencegah serangan penyakit serta meningkatkan ketahanan
tubuh kalkun. Vaksinasi dapat dilakukan secara mandiri dengan membeli vaksin di
toko peternakan dan memberikannya kepada kalkun sesuai aturan.
9. Berikan pakan yang bergizi.
Pakan
yang bergizi diperlukan, khususnya pada anak kalkun, tidak disarankan memberi
jagung ataupun dedak/bekatul.
10. Pengembangbiakan Kalkun. Pengembangbiakan
kalkun berarti mengawinkan kalkun pejantan dengan kalkun pengeram. Perkawinan
ideal dilakukan pada saat kalkun berumur 6 bulan dan proses perkawinannya dapat
terjadi secara alami maupun dengan bantuan peternak.
11. Perkawinan alami. Hal
ini dapat terjadi jika ukuran kalkun betina dan kalkun jantan tidak berbeda
jauh sehingga perkawinan dapat terjadi dengan mudah.
12.Perkawinan bantuan. Hal
ini dilakukan jika ukuran kalkun pejantan lebih besar dibandingkan dengan
kalkun betinanya. Cara melakukan perkawinan bantuan adalah kamu harus memegang
kalkun betina dan pastikan cakar pejantan tidak merusak bulu kalkun betina.
Setiap proses perkawinan
selesai, berikan tanda pada kalkun betina agar dapat dijadikan acuan induk
unggulan yang akan diteruskan nantinya. Biasanya, kalkun betina dikawinkan
kembali 2 minggu setelah selesai bertelur. Waktu pengeraman berkisar antara
28-30 hari dan dapat dilakukan secara alami ataupun menggunakan alat penetas
telur.
Itulah cara beternak kalkun
yang perlu diperhatikan oleh setiap orang yang ingin atau sedang memelihara
kalkun. Dengan mengikuti cara beternak kalkun yang benar, kerugian pun dapat
dihindari dan peternak kalkun bisa mendapatkan keuntungan yang banyak.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar