PENYAKIT PADA AYAM KALKUN DAN CARA MENANGANINYA

Selasa, 2 Juli 2019.
GENK
KALKUN MAGELANG. Penyakit dan pengobatan. Seperti unggas lain, ayam kalkun juga
bisa terjangkit/terserang penyakit. Untuk pencegahan penyakit pada ayam kalkun,
kita bisa memberikan vaksin. Namun pemberian vaksin ini harus tahu dan tepat
dosisnya, apabila tidak tepat dosisnya akan berakibat fatal, ayam kalkun pada
akhirnya malah akan mati. Vaksin untuk ayam kalkun sama dengan vaksin untuk
unggas lain. Aturan dan dosisnya bisa melihat pada kemasan. Lebih baik lagi
jika kita sebelumnya berkonsultasi dengan pihak dinas kesehatan ternak. Untuk
vaksin, yang bisa digunakan adalah Vaksin ND Hitchner B1 dan vaksin ND LASOTA
yang diberikan dengan cara Suntik/air minum. Berikan juga obat cacing yang di
ulang 2-3 perbulan untuk mencegah cacingan. Selain vaksin, banyak peternak yang
lebih suka mengobati kalkunnya dengan obat-obatan herbal dan sebagian lagi
dengan obat yang biasa dikonsumsi oleh manusia.
Dibawah ini adalah
beberapa contoh penyakit kalkun dan cara mengobatinya :
a. Pilek/hidung berlendir.
Penyakit ini secara medis dinamakan Infectious Bronchitis (IB). Kalkun yang
terserang penyakit ini mempunyai ciri-ciri hidungnya keluar lendir, sayapnya
menggantung dan nafasnya berbau. Lama kelamaan, kalkun akan mengalami penurunan
nafsu makan. Jika sudah parah, maka kalkun harus disuapi agar tetap bisa
bertahan hidup. Sebagai pencegahan, lokasi kandang harus kering, tidak lembab.
Usahakan juga agar disekitar kandang tidak terdapat selokan yang mempunyai air
kotor dan tergenang. Penularan penyakit ini terjadi lewat gigitan nyamuk, lalat
dan kontaminasi air minum. Jika terlihat tanda-tanda tersebut, kalkun sakit
segera dipisahkan dan diberi obat seperti tetrachlor.
b. Cacar/bercak merah Penyakit
ini disebabkan oleh virus familia poxviridae dan genus Avipoxvirus. Kalkun yang
terserang dipenuhi bercak-bercak merah diseluruh tubuhnya. Pengobatan dan
pencegahan dengan vaksin dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan
dokter hewan. Sebagai obat tradisional, kita bisa membuat ramuan dari bensin
yang dicampur oli (baru). Campuran ini kita kuaskan pelan-pelan ke permukaan
tubuh yang terkena bercak-bercak cacar. Beberapa peternak mengatakan cara
tradisional ini cukup ampuh.
c. Lumpuh. Lumpuh pada
kalkun disebabkan karena pakan berlebih. Kelebihan pemberian pakan ini
mengakibatkan kalkun mengalami obesitas. Kalkun muda yang tulangnya belum kuat
tidak akan mampu menahan berat tubuhnya. Untuk itu, pemberian makanan harus
terkontrol dengan baik. Untuk pencegahan, kita bisa memberikan konsentrat AD1
(untuk kekuatan tulang) pada ransum makanan kalkun muda. Kelumpuhan pada kalkun
muda juga bisa diakibatkan karena konsumsi daun pepaya. Kalkun yang terserang
akan mengalami lumpuh total dan jari-jarinya bengkok kedalam. Sebagai
pencegahan, kalkun usia dibawah tiga bulan sebaiknya tidak kita beri daun
pepaya.
d. Kolera. Gejala pada
kalkun yang terserang yaitu pial yang terlihat membengkak. Jika kalkun
terserang kolera, bisa diobati dengan antibiotik seperti tetrasiklin atau
streptomycin.
e. Blackhead/Histomoniasis
Kalkun yang terserang menunjukkan gejala-gejala susah makan, berat badan turun
dan kotorannya berwarna kuning. Penyebab penyakit ini adalah protozoa
Histomonas meleagridis. Kalkun yang terserang sebaiknya dikarantina agar tidak
menular ke kalkun lain. Sebagai tindakan pengobatan, gunakan Emtryl, yang
mengandung dimetridazole.
f. Avian Infuenza/Flu
burung Guna mencegah penularan virus flu burung, diperlukan biosecurity.
Langkah ini adalah langkah yang mudah dilakukan jika kita tahu caranya.
Kasus-kasus penularan virus flu burung ini pada dasarnya terjadi karena
kurangnya pengetahuan peternak, kurang sosialisasi, dan ketidak disiplinan.
Vaksin untuk H5N1 ini
sebenarnya disediakan gratis oleh pemerintah. Jadi, tidak ada alasan untuk
tidak mem-vaksin ternak anda. Langkah selanjutnya, selalu menyemprot areal
kandang dan lokasi-lokasi yang menjadi akses ke kandang. Penyemprotan dilakukan
dengan desinfektan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Kemudian, setiap pintu
masuk lokasi kandang harus kita beri larutan desinfektan dalam ember atau
baskom. Manusia yang ingin memasuki kandang kita persilahkan untuk mencelupkan
tangan dan kaki mereka dalam larutan tersebut. Salah satu desinfektan yang cukup
ampuh memberantas virus flu burung, dan beberapa penyakit lainnya, adalah
Benzalkonium Chloride. Obat ini bisa dibeli di poultry shop dengan nama dagang
yang bermacam-macam dan harganya terjangkau.
g. Herbal untuk kalkun.
Herbal sebagai tindakan pencegahan, dilakukan peternak saat musim pancaroba.
Herbal ini dinilai lebih ampuh dan murah. Bahan-bahannya pun mudah diperoleh.
Untuk membuat ramuan herbal ini kita siapkan saja jahe dan kencur sesuai
kebutuhan. Kedua bahan ini kita cuci, kupas dan digiling halus atau diparut.
Setelah campuran siap, suapkan ke kalkun muda (umur kira-kira 4 bulan) dengan
dosis seperempat sendok teh. Sementara untuk kalkun kecil, ramuan tersebut kita
campurkan ke dalam pakan. Saat musim penghujan, ramuan ini bisa menambah daya tahan
dan mengusir berbagai penyakit. Selain menggunakan herbal, peternak kalkun
menggunakan juga obat untuk manusia seperti obat-obatan untuk flu dan masuk
angin. Obat ini diberikan setengah dosis saja, Penggunaan obat manusia ini juga
ada gunanya bagi kita. Jika kalkun suatu saat kita potong, maka dagingnya aman
untuk dikonsumsi. Sedangkan kalkun yang mengkonsumsi obat-obatan khusus unggas,
tidak boleh begitu saja dipotong dan dikonsumsi. Demikian pembahasan kali ini.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar